Breaking News
Loading...
Friday, May 23, 2014

Info Post
      Alkisah pada suatu sel yang bernama Arendelle, berdiri kokoh sebuah kerajaan besar nan megah. Kerajaan ini disebut kerajaan Arendelle. Di dalam kerajaan ini, hiduplah seorang raja dan ratu yang memiliki dua kromosom yang cantik dan menawan. Anggap saja kedua kromosom ini adalah Elsa dan Anna. Setiap harinya kedua putri ini selalu melihat banyak benda-benda aneh di sekitar kerajaan mereka. Mulai dari benda-benda berbentuk seperti bola, benang-benang halus, berlekuk-lekuk seperti ular, serta cairan lengket yang membasahi seluruh pelosok kerajaan mereka. Hal ini membuat kedua putri kerajaan itu penasaran, dan dengan semangat juang yang membara mereka menghampiri sang raja yang juga ayah mereka untuk menanyakan semua hal mengenai benda tersebut. Sang raja yang sangat sabar dan bijaksana menjawab dengan tenang satu per satu pertanyaan mereka. 
      “Di negara ini memang banyak benda-benda aneh seperti yang kalian lihat nak, benda-benda itu merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk kelangsungan hidup masyarakat di kerajaan ini.” Kata sang raja. 
       “Misalnya, sebuah mesin yang berlekuk-lekuk mirip sendal, nah itu digunakan untuk membentuk energi yang digunakan dalam peperangan. Mesin itu dinamakan mitokondria.” Sang raja kembali menjelaskan. 
      “Selain itu ada juga mesin yang sangat panjang, yang hampir menutupi seluruh permukaan sel, yang digelari sebagai Retikulum Endoplasma. Mesin ini digunakan oleh masyarakat Arendelle untuk menyalurkan makanan-makanan ke setiap pelosok-pelosok desa.” Lanjut sang raja. 
       “Di negara ini juga terdapat suatu tempat yang menjadi pusat informasi. Di tempat inilah segala informasi bersumber. Tempat inilah yang paling penting dari segala tempat yang ada. Inilah yang dinamakan nukleus.” Tukas sang raja kembali.
      Pada suatu malam yang sangat dingin dan gelap, tiba-tiba muncul suatu keajaiban, tiba-tiba muncul cahaya yang turun dari atas langit dan menembus ke dalam kerajaan Arendelle hingga mengenai putri Elsa. Ternyata ini adalah ulah protein yang sengaja memasukkan DNA ke dalam tubuh Elsa. 
      “Bagaimana keadaan mu nak ? ada yang sakit ?.” Tanya sang ratu dengan penuh kecemasan.  
     “Tidak ma, saya baik-baik saja.” Jawab Elsa.
          “Baiklah jika begitu, lanjutkan tidur mu nak, mimpi yang indah.” Rayu sang bunda. 
     Setelah kejadian tersebut, Elsa mendapat kekuatan sihir. Kekuatan yang tidak pernah dia sangka, sekarang dia bisa mengendalikan es. Namun jika Elsa tidak mampu mengendalikan emosinya, kekuatan ini akan membawa malapetaka. Setiap hari Elsa dan Anna selalu bermain dengan kekuatan sihir yang dimiliki Elsa. Mereka selalu menggunakan kekuatan sihirnya untuk bermain mengelilingi seluruh kerajaan sampai keluar dari sel Arendelle. Mereka begitu takjub melihat struktur dan sistem kerja tubuh manusia yang saling berhubungan dan begitu menakjubkan. Sampai suatu ketika secara tak sengaja, Elsa melukai Anna dengan kekuatannya, sehingga menyebabkan rambut Anna memutih sebagian dan tak sadar. Demi mencegah lebih banyak insiden, raja dan ratu memutuskan untuk memisahkan Anna dan Elsa agar tak bermain bersama lagi. Meski sama-sama tinggal di istana Arendelle, Elsa selalu mengurung diri di dalam selaput inti yang merupakan kamar favoritnya dan sang raja mengingatkan agar ia jangan berbuat ceroboh dengan kekuatannya. Selama berada di dalam selaput inti, Elsa selalu berlatih dan mengumpulkan kekuatan untuk melindungi kerajaannya, karena kelak dialah yang akan menggantikan orangtuanya sebagai pemimpin kerajaan. 
     Setelah tiga bulan berlalu, tak disangka raja dan ratu meninggal dunia dalam pertempuran melawan kuman, meninggalkan Elsa yang diangkat menjadi ratu Arendelle. Dengan diangkatnya Elsa sebagai ratu dia memiliki tekad untuk meluaskan daerah pemerintahannya sampai ke sel-sel yang lain. 
  
Tahap Profase
     Pada hari penobatan Elsa untuk pertama kalinya dia bertatap muka kembali dengan Anna, adiknya. 
        “Hi, Elsa setelah sekian lama kita tidak bertemu, kamu kelihatan bertambah cantik.” Goda Anna.
   “Oh, makasih.” Jawab Elsa dengan muka yang datar.
        Kini Elsa sudah bisa mengendalikan emosinya, walaupun belum sempurna. Elsa sudah mampu menggunakan kekuatan es-nya untuk membuat prajurit-prajurit yang mirip dengannya, walaupun –prajurit ini masih gampang hancur. Prajurit itu dinamakan kromatin. Tentunya Elsa sangat senang, karena dia tidak harus mengurung diri lagi di dalam. Walaupun demikian, Elsa belum mau terlalu banyak berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya termasuk adiknya sendiri. Elsa tetap fokus untuk mengendalikan kekuatannya. Dia mulai memodifikasi prajurit-prajurit es-nya menjadi lebih padat dan memiliki empat lengan, sehingga sangat menakutakan. Pada hari penobatan ini juga, terjadi suatu peristiwa yang sangat besar, tiba-tiba tempat yang menjadi pusat informasi yang dikenal dengan nukleus menghilang secara mistis. 

Tahap Metafase 
      Anna seorang cewek yang polos dan lugu tentunya sangat senang karena setelah sekian lama terpisah dari kakaknya mereka kembali dipertemukan. Melalui pesta penobatan tersebut, ternyata membawa Anna untuk bertemu dengan seorang pria, pria itu adalah Hans seorang pangeran tampan yang datang dari negeri antah berantah. Pria ini adalah virus yang akan menginfeksi sel Arendelle itu. Tapi Anna tidak mengetahui hal itu, dia malah menaruh hati pada pria ini dan ingin menikah dengannya.
       “Hmm, kau kah pangeran yang akan menjadi pendamping hidupku” tanya Anna. 
    “Iya, sepertinya kita sudah ditakdirkan untuk saling memiliki satu sama lain” kata sang pangeran. Mendengar jawaban dari sang pangeran Anna menjadi semakin yakin, dan ingin segera melangsungkan pernikahan. Dia pun segera berlari ke arah kakakknya untuk meminta restunya.
    “Kak, barusan saya bertemu dengan seorang pangeran yang sangat tampan, dan saya ingin menikah dengannya, maukah kakak merestui kami ? “ bujuk Anna. 
     “Apa ??? menikah ??? tidak semudah itu adikku, kamu baru bertemu dengannya sehari, kamu belum tahu bagaimana keluarganya, dan apa maksud dia menikahimu !!” kata Elsa.
    “Tapi kak, kami saling mencintai” kata Anna. 
      “Tidak Anna, kamu tidak boleh menikah dengannya” tambah Elsa. 
       “Kak, kami sudah seperti sepasang sendal yang tidak dapat dipisahkan lagi” bujuk Anna kembali.
     “Tidak Anna, sekali saya katakan tidak tetap tidak” teriak Elsa, dengan suara meninggi. 
      Anna tetap saja memaksa Elsa untuk merestui hubungan mereka, sampai pada emosi Elsa memuncak dan kekuatan sihirnya tak dapat dikendalikan lagi. Langit yang semula cerah dan berwarna biru, tiba-tiba berubah diselimuti kabut dan awan yang sangat tebal. Elsa tidak mampu lagi mengendalikan emosinya. Dengan kekuatan sihirnya yang tak terkendali, dia memanggil para prajuritnya dan membuat para prajurit tersebut memebuat pagar betis yang membentang dari kiri kekanan, sehingga membagi sel menjadi dua bagian, yaitu utara dan selatan. Pagar ini berjejer di bagian tengah sel Arendelle. 

Tahap Anafase 
       Kekuatan Elsa tidak dapat dikendalikan, emosinya semakin memuncak dan menimbulkan ketakutan di kalangan rakyat dan tamu istana. Kini sel Arendelle di- penuhi oleh salju yang sangat dingin. Elsa melarikan diri ke gunung Utara yang tak jauh dari daerah kutub, bersama dengan para prajuritnya dan membangun istana yang baru. Ia memutuskan untuk hidup jauh dari istananya yang semula. Disisi lain Anna memutuskan menyusul Elsa untuk membujuknya kembali dan menyerahkan pemerintahan sementara kepada pangeran Hans. Mendengar hal ini tentunya membuat pangeran Hans sangat senang. Dia akan mampu dengan mudah menguasai sel Arendelle. 
                 “Saya harus pergi untuk mencari kakak saya” ujar Anna. 
               “Apakah kamu yakin dengan hal itu ? “ tanya pangeran Hans. 
          “Saya sangat yakin dengan apa yang telah saya katakan” jawab Anna dengan penuh keyakinan.
      “Tapi, saya takut jika kelak kamu bertemu dengan kakak mu, engkau akan disakiti” bujuk sang pangeran.
      “Tidak !! Dia adalah kakak saya, dan tidak mungkin dia akan menyakitiku” lanjut Anna. 
    “Baiklah jika kau tetap ingin pergi, lakukanlah. Doaku selalu menyertaimu” kata pangeran.
         Setelah melakukan pencarian selama berbulan-bulan, ternyata Anna menyusuri jalan yang salah. Anna berjalan menuju kutub yang berlawanan. Untungnya, Anna bertemu dengan seorang pemuda gunung yang bernama Kristoff yang dikenal sebagai sentriol, pemuda ini sangat mengetahui seluk-beluk dari sel Arendelle. Pemuda ini memiliki rusa lucu bernama Sven, rusa tersebut adalah benang-benang gelendong.
        “Hi, pemuda. Maukah engkau membantu diriku untuk mencari jalan menuju gunung Utara?" kata Anna, dengan malu-malu. 
      “Ha,,Ha,,Ha,,, saya adalah penguasa di sel ini, saya ingin membantu dirimu tapi dengan satu syarat” kata Kristoff. 
         “Apa gerangan itu wahai pemuda gunung” jawab Anna, dengan penuh pengharapan. 
      “Hmm.. di sel ini tidak ada yang gratis, kamu tahu itu kan ?” lanjut Kristoff. 
   “Iya, saya tahu itu, lantas apa syaratnya ? “ kata Anna penasaran.
      “Kamu harus memberikan kepada saya seperangkat kereta gunung, lengkap dengan pakaian yang hangat, dan makanan untuk kudaku ini. Bagaiamana, apakah kamu setuju ?” ujar Kristoff.
         “Iya, tentu saja saya sangat setuju “ ucap Anna dengan sangat semangat.

Tahap Telofase 
        Singkat cerita, saat mereka melakukan perjalanan ke gunung Utara tiba-tiba muncul dinding besar yang membagi sel Arendelle menjadi dua, yaitu bagian Utara dan Selatan. Hal ini mengakibatkan mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan mereka untuk mencari Elsa. 
         “Apa yang terjadi ?” tanya Anna dengan panik. 
           “Saya tidak tahu” jawab Kristoff singkat. 
          “Lantas apa yang harus kita lakukan ?” tanya Anna kembali. 
     Sebelum Kristoff menjawab pertanyaan Anna, tiba-tiba Kristoff dan kudanya Sven menghilang entah kemana. Anna menjadi bingung dan tidak tahu lagi harus melakukan apa. Dia bagaikan seuntai rambut yang hilang di gunung tepung. 
      “Kristoff,,, Kristoff,, kamu dimana ? kamu sudah berjanji untuk mengantarku bertemu dengan Elsa. Mana janji mu itu. Kenapa kamu menghilang tanpa meninggalkan jejak. Dasar pembohong .“ teriak Anna, dengan air mata yang terus mengalir. 
        Kini dinding besar yang membagi sel Arendelle menjadi dua semakin menebal. Anna dan Elsa tidak bisa bertemu lagi. Mereka telah dipisahkan oleh dinding yang dinamakan selaput antar sel. Akibat dari terbentuknya dinding tersebut, sel Arendell terbagi menjadi dua sel yang baru. Elsa di sel bagian Utara, sedangkan Anna di sel bagian Selatan. 
                                                                                                                                       By; Irfandi

0 comments:

Post a Comment